Safety belt atau disebut sabuk keselamatan adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk mengamankan tubuh seseorang saat bekerja pada ketinggian. Tak hanya itu, safety belt juga dibutuhkan saat melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi. Pengenalan dan praktik penggunaan safety belt juga menjadi salah satu materi dalam kegiatan pelatihan dan sertifikasi K3 di ketinggian.
Safety belt biasanya terdiri dari sejumlah tali yang diikatkan di sekitar pinggang dan dihubungkan ke sebuah gesper atau pengait. Saat mengenakan safety belt, Anda harus memastikan bahwa sabuk tersebut dipasang dengan benar sehingga dapat mencegah jatuh atau tergelincir dari ketinggian.
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa guna dari safety belt? Sabuk pengaman atau disebut safety belt digunakan untuk melindungi pekerja dari risiko jatuh saat melakukan pekerjaan di ketinggian atau di atas permukaan yang tidak stabil. Tujuan utama dari penggunaan safety belt adalah untuk mencegah atau mengurangi cedera serius yang dapat terjadi jika pekerja jatuh dari ketinggian atau tergelincir.
Perlu diperhatikan juga, kegagalan penggunaan safety belt dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kematian. Untuk itu, penggunaan safety belt harus selalu dipatuhi dan dipraktikkan oleh semua pekerja yang melakukan pekerjaan di lingkungan yang berisiko tinggi, termasuk bekerja di ketinggian.
Tujuan penggunaan safety belt saat bekerja di ketinggian
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan safety belt antara lain:
- Mencegah cedera dan kematian
Tak dapat dipungkiri, safety belt dapat membantu mengurangi risiko cedera dan kematian pada pekerja yang bekerja di ketinggian atau di atas permukaan yang tidak stabil. - Menjaga keseimbangan
Dengan menggunakan safety belt, Anda dapat menjaga keseimbangan dan stabil saat bekerja di ketinggian atau di atas permukaan yang tidak stabil. - Menjaga produktivitas
Penggunaan safety belt yang tepat dan benar tentunya dapat membantu menjaga produktivitas pekerja karena merasa lebih aman dalam menyelesaikan pekerjaannya. - Meningkatkan kesadaran dan pembudayaan K3
Menggunakan safety belt tentunya menjadi bagian dari pembudayaan prosedur K3 bekerja di ketinggian. Dengan begitu, penggunaan safety belt saat bekerja secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja dan menjadikannya lebih disiplin terhadap prosedur keselamatan. - Memenuhi persyaratan hukum
Di Indonesia, penggunaan safety belt diatur oleh undang-undang dan peraturan keselamatan kerja. Dengan begitu, penggunaan safety belt adalah suatu kewajiban bagi pekerja yang bekerja di ketinggian.
Tips penggunaan safety belt untuk memenuhi syarat K3 di ketinggian
Penggunaan safety belt pada sektor/area kerja konstruksi telah diatur oleh undang-undang dan peraturan keselamatan kerja. Namun, secara umum, beberapa peraturan tentang penggunaan safety belt pada konstruksi antara lain sebagai berikut:
- Wajib mengenakan dan menyediakan safety belt saat bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 meter dari permukaan tanah.
- Perlengkapai safety belt harus disertai dengan pengait yang kokoh dan gesper yang mudah dilepas saat terjadi keadaan darurat.
- Pemasangan safety belt harus dilakukan dengan benar dan ketat di sekitar pinggang pekerja sehingga tidak mudah lepas atau melorot saat bekerja.
- Pengguna safety belt harus mendapatkan pelatihan khusus tentang cara penggunaan dan perawatan safety belt. Materi ini biasanya tersedia dalam kegiatan pelatihan dan sertifikasi K3 di ketinggian.
- Perlengkapan safety belt harus diperiksa secara teratur dan diganti jika terdapat kerusakan atau keausan.
- Setiap kali ingin menggunakan safety belt, pekerja harus memeriksa kondisi tali pengait, gesper, dan sabuk keselamatan. Hal ini ditujukan untuk memastikan tidak ada kerusakan yang berbahaya pada safety belt yang akan digunakan.
- Pekerja yang menggunakan safety belt harus selalu mengikuti prosedur keselamatan kerja yang berlaku. Di samping itu, setiap pekerja diwajibkan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan kecelakaan atau bahaya bagi dirinya ataupun orang lain.
Baca juga: Tips Meningkatkan Pembudayaan K3 di Lingkungan Kerja
Kapan safety belt digunakan? Ini dia sembilan jenis pekerjaan yang wajib menggunakan safety belt!
Terdapat banyak jenis pekerjaan yang memerlukan penggunaan safety belt atau sabuk keselamatan sebagai salah satu alat pelindung diri. Selain sebagai syarat dalam memenuhi pembudayaan K3 di ketinggian, terdapat beberapa bidang pekerjaan yang memerlukan penggunaan safety belt, seperti:
- Konstruksi, seperti pemasangan atap, konstruksi jembatan, dan pekerjaan ketinggian lainnya.
- Pemeliharaan gedung, seperti pembersihan jendela, perawatan atap, dan perbaikan struktur.
- Pertambangan, khususnya di tambang terbuka biasanya memerlukan penggunaan safety belt untuk melindungi pekerja dari jatuh atau tergelincir.
- Pekerjaan pada ketinggian, seperti pemasangan billboard, perawatan kabel listrik, dan perbaikan tiang telepon.
- Pekerjaan di industri yang memerlukan pekerjaan pada ketinggian, seperti perbaikan mesin atau pengaturan instalasi listrik.
- Pekerjaan di kapal, seperti pembersihan geladak, perbaikan struktur kapal, dan pengaturan bongkar muat barang.
- Pekerjaan di pohon yang memerlukan penjagaan kehutanan seperti pemangkasan pohon atau pemasangan tali.
- Pekerjaan di tempat yang berbahaya, seperti penjagaan perlintasan kereta api atau perbaikan pipa gas memerlukan penggunaan safety belt.
- Pekerjaan di atas kendaraan seperti pemasangan spanduk atau perbaikan atap mobil.
Penggunaan safety belt yang tepat dan konsisten sangat penting dalam mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pada pekerja konstruksi. Oleh karena itu, setiap pekerja harus mematuhi peraturan keselamatan kerja yang berkaitan dengan penggunaan safety belt, termasuk sebagai syarat pemenuhan K3 di ketinggian.