Pekerjaan di area mesin merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan di sekitar mesin atau peralatan mekanis. Beberapa contoh pekerjaan di area mesin adalah perawatan, perbaikan, pengoperasian, dan pengawasan mesin. Pekerjaan ini tentunya berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja. Untuk itu, pekerjaan ini membutuhkan SOP K3 yang ketat.
Pekerjaan di area mesin dapat menimbulkan kecelakaan jika tidak dilakukan dengan benar. Beberapa risiko kecelakaan yang dapat terjadi, seperti luka bakar, keracunan, bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku. Di samping itu, setiap pekerja diwajibkan untuk mengenakan alat perlindungan diri yang sesuai saat melakukan pekerjaan di sekitar mesin.
Prosedur saat bekerja di area mesin
Sebelum memulai pekerjaan di area mesin, setiap pekerja harus memastikan mesin dalam kondisi aman dan terkunci. Selain itu, pekerja harus dilatih mengenai identifikasi risiko dan cara menghindari bahaya saat bekerja di sekitar mesin.
Ketika bekerja di area mesin, pekerja ataupun pengunjung diwajibkan mengenakan pakaian dan peralatan pelindung diri yang sesuai. Adapun jenis APD yang wajib dikenakan adalah helm pengaman, sepatu keselamatan, kacamata pengaman, sarung tangan, dan masker debu atau masker pernafasan.
Baca juga: K3 Kelistrikan: Mengenal Kelaikan Operasi Kelistrikan
Bahaya pekerjaan di area mesin
Pekerjaan di area mesin tentunya memiliki potensi bahaya yang luar biasa dan dapat mengancam keselamatan pekerja. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat terjadi saat bekerja di area mesin:
- Cedera fisik
Misalnya saja, seperti luka, memar, amputasi, atau cedera serius yang disebabkan terkena benda tajam atau terjepit. - Luka bakar
Dapat terjadi jika pekerja terpapar panas atau api dari mesin atau peralatan. - Bahaya kimia
Pekerja di area mesin mungkin berpotensi terpapar bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi, keracunan, atau bahkan kematian. - Gangguan pendengaran
Umumnya, suara mesin sangat memekikkan telinga. Mesin yang berisik dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada pekerja jika tidak menggunakan APD yang benar. - Bahaya listrik
Pekerja mungkin saja tersengat listrik jika mereka bekerja di sekitar mesin. Di samping itu, peralatan listrik yang tidak terisolasi dengan benar akan berpotensi bahaya. - Bahaya ledakan
Peralatan di area mesin yang mengandung bahan mudah terbakar dapat menyebabkan ledakan jika terjadi bocoran gas atau percikan api. Bahkan, mesin yang terlalu panas (overhead) juga dapat menyebabkan kerusakan, bahkan ledakan.
Prosedur tanggap darurat atau keselamatan di area mesin
- Segera matikan mesin
- Tekan tombol Emergency Stop atau saklar pemutus listrik di sekitar mesin.
- Coba padamkan apapun yang sedang terbakar
- Gunakan alat pemadam api ringan jika api masih dalam tahap awal.
- Jangan gunakan air jika api berasal dari bahan kimia.
- Hubungi tim penanggulangan kebakaran jika diperlukan
- Jika api tidak dapat dipadamkan, hubungi tim penanggulangan kebakaran yang terdekat dan sampaikan informasi lokasi mesin dan jenis bahan yang terbakar.
- Hentikan aliran listrik ke mesin
- Jika mesin terbakar atau terjadi korsleting, hentikan aliran listrik ke mesin.
- Jangan mencoba memperbaiki mesin sendiri
- Dalam situasi yang mengancam jiwa atau kesehatan, jangan mencoba memperbaiki mesin sendiri, biarkan teknisi yang terlatih melakukannya.
- Laporkan insiden kepada atasan
- Laporkan insiden segera kepada atasan atau personel yang bertanggung jawab atas area mesin.
- Periksa kerusakan atau kecelakaan
- Setelah kejadian, periksa mesin untuk menentukan apakah ada kerusakan atau kerugian atau apakah diperlukan perbaikan atau perawatan.
- Catat insiden dalam catatan kecelakaan kerja
- Catat detail insiden dalam catatan kecelakaan kerja dan lakukan investigasi untuk menentukan penyebab insiden. Lakukan tindakan pencegahan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.
Dengan begitu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di area mesin, setiap pekerja wajib mengenal dan mengetahui prosedur keselamatan di area mesin.
Baca juga: Pentingnya Ahli K3 yang Kompeten Bagi Perusahaan
Syarat ahli K3 di area mesin
Sebagai seorang ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di area mesin, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti:
- Memiliki sertifikat K3 di bidang permesinan atau minimal kelistrikan.
- Pernah mengikuti pembinaan, pelatihan, dan pendidikan yang memadai dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, terutama yang terkait dengan mesin dan peralatan mesin.
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang cukup dalam pengoperasian dan perawatan mesin.
- Mampu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan pengoperasian mesin.
- Mampu mengevaluasi dan mengimplementasikan tindakan pencegahan yang sesuai peraturan perundang-undangan ataupun SOP K3 yang berlaku.
- Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik dengan rekan kerja, supervisor, dan pihak lain yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
- Memiliki kesadaran dan komitmen yang tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
- Mau berkomitmen untuk ikut serta meningkatkan keterampilan ataupun pengetahuannya dalam bidang K3 dan mesin.