Salah satu komponen keselamatan kerja yang harus terpenuhi dalam sebuah perusahaan besar adalah APAR. Apa yang dimaksud dengan APAR?
Pengertian APAR
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan, jika dalam bahasa inggris disebut dengan fire extinguisher merupakan alat yang difungsikan sebagai pemadam api atau alat untuk mengendalikan kebakaran yang kecil. Secara umum, APAR berbentuk tabung yang berisi bahan pemadam api dengan tekanan tinggi. Untuk itu, ketersediaan APAR sangat diwajibkan dalam pemenuhan keselatan kerja di perusahaan guna menghindari terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan aset perusahaan dan para pekerjanya.
Terkait dengan hal tersebut, APAR memiliki beberapa jenis. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan kami di bawah ini!
Jenis-Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Berdasarkan bahan pemadam api yang digunakan, terdapat 4 (empat) jenis APAR, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dry Chemical Powder / Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia
Dry Chemical Powder Fire Extinguisher atau APAR Serbuk Kimia ini berkomposisi berupa serbuk kering kimia dari kombinasi Mono-amonium dan ammonium sulphate.
Apa tujuan penggunaan serbuk ini? Serbuk ini berguna untuk menyelimuti bahan yang terbakar, sehingga dapat memisahkan oksigen yang menjadi unsur terpenting dalam kebakaran.
Selain itu, APAR dengan Dry Chemical Powder juga menjadi alat pemadam api yang multifungsi. Hal itu dikarenakan secara efektif mampu memadamkan kebakaran dalam semua kelas kebakaran yang meliputi Kelas A, B ataupun C.
Meski demikian, untuk jenis APAR ini tak disarankan dalam industri, sebab bisa mengotori atau bahkan merusak peralatan produksi yang berada di sekitarnya. Sedangkan salah satu penggunaannya secara umum, yakni digunakan pada mobil.
2. Foam (AFFF) / Alat Pemadam Api (APAR) Busa
Untuk Foam Aqueous Film Forming Foam (AFFF) atau alat pemadam api busa ini terbuat dari bahan kimia, namun yang dapat membentuk busa. APAR Busa AFFF ini juga sangat efektif dalam memadamkan api yang disebabkan karena bahan-bahan padat non-logam, di antaranya seperti pada kebakaran kelas A yang meliputi kain, kertas dan karet, serta kebakaran kelas B yang meliputi alkohol, minyak, dan solvent.
3. Carbon Dioxide (CO2) / Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida
Seperti namanya, APAR Karbon Dioksida (CO2) ini memiliki komposisi utama berupa Karbon Dioksida (Carbon Dioxide/CO2). Sedangkan untuk penggunaannya, sangat tepat digunakan dalam kebakaran kelas B yang disebabkan bahan-bahan cair yang mudah terbakar, serta kelas C yang merupakan kebakaran akibat instalasi listrik bertegangan.
4. Water / Alat Pemadam Api (APAR) Air
Untuk jenis APAR air ini memfungsikan air bertekanan tinggi sebagai bahan pemadamannya. APAR air menjadi peralatan umum yang digunakan untuk memadamkan api. Selain itu, APAR air juga menjadi jenis pemadam api yang paling ekonomis.
Sedangkan untuk penggunaannya, sangat tepat jika difungsikan dalam kebakaran kelas A, seperti yang disebabkan oleh karet, plastik, kain, kertas, ataupun kebakaran kelas C yang disebabkan oleh instalasi listrik bertegangan.
Kelas-Kelas (Golongan) Kebakaran
Berkaitan dengan jenis-jenis APAR pada K3 yang telah dijelaskan di atas, kebakaran sendiri terdiri dari beberapa kelas berdasarkan sumber dan penyebabnya. Sesuai dengan Permenaker No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), golongan atau kelas kebakaran terbagi ke dalam 4 golongan, yakni Golongan A, B, C dan D. Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut.
1. Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A ialah kelas kebakaran yang diakibatkan oleh bahan-bahan jenis padat atau non-logam. Contohnya plastik, kertas, kayu, kain, karet serta lainnya. Sedangkan untuk jenis APAR yang cocok digunakan yakni seperti APAR jenis busa, APAR jenis air, dan APAR jenis tepung kimia.
2. Kebakaran Kelas B
Untuk kebakaran Kelas B adalah kebakaran yang disebabkan oleh berbagai bahan cair yang mudah terbakar seperti solar, bensin, oli, cat, alkohol, methanol, solvent dan sejenisnya. Sedangkan jenis APAR yang tepat digunakan ialah APAR jenis Busa, APAR jenis Karbon Dioksida, dan APAR jenis tepung kimia.
3. Kebakaran Kelas C
Untuk kebakaran Kelas C ialah kelas kebakaran yang disebabkan karena instalasi listrik bertegangan. Sedangkan jenis APAR yang tepat digunakan yakni APAR jenis tepung kimia dan APAR jenis Karbon Dioksida.
4. Kebakaran Kelas D
Sedangkan kebakaran kelas D ialah kebakaran yang disebabkan karena bahan-bahan logam mudah terbakar seperti magnesium, sodium, lithium, aluminium, dan potassium. Untuk jenis kebakaran ini, Anda harus menggunakan jenis APAR khusus untuk memadamkannya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Area Kerja
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Pelatihan K3 dalam pemadaman kebakaran biasanya diwajibkan dalam beberapa instansi atau perusahaan. Hal ini tentunya berfungsi untuk mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran.
Untuk mengingat dan mempermudah proses pemadaman kebakaran, Anda dapat menggunakan cara T.A.T.A, yang artinya:
- Tarik Pin Pengaman atau Safety Pin APAR
- Arahkan Nozzle atau pangkal selang menuju sumber api atau area kebakaran
- Tekan pemicu untuk menyemprot
- Ayunkan ke segala sumber api atau area kebakaran.
Perlu dicatat dan diperhatikan, bahwa materi dan pelatihan penggunaan APAR ini wajib ada dalam perusahaan. Di mana tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri ketika benar-benar terjadi kebakaran.
Referensi:
- Makalah Faktor Penyebab Kebakaran dan Penanggulangannya. http://nurwahyudi29.blogspot.com/2017/04/k3-faktor-penyebab-kebakaran-dan.html
- Klasifikasi Kelas Kebaran dan Media Pemadamnya. https://firecek.com/klasifikasi-kelas-kebakaran-dan-pemadamnya/
- Regulasi Peraturan Pemeliharaan APAR. https://www.alatpemadamkebakaran.co/regulasi-peraturan-pemeliharaan-apar/
- Permenaker No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)