Salah satu cara dalam mengelola risiko keselamatan dan kesehatan kerja pekerjaan kontraktor selama bekerja di dalam proyek adalah melalui dokumen CSMS. Dokumen ini memiliki fungsi untuk membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Di samping itu, fungsi dari dokumen CSMS adalah untuk memastikan bahwa kontraktor yang bekerja pada proyek memiliki kualifikasi, pengalaman, dan prosedur yang memadai. Kualifikasi tersebut tentunya dalam bentuk kemampuan mengelola risiko keselamatan dan kesehatan kerja, serta memastikan kontraktor bekerja sesuai peraturan dan persyaratan keselamatan.
Apa pengertian CSMS?
Sebelum kami membahas lebih jauh mengenai tips menyusun dokumen CSMS, terlebih dulu kami akan menjelaskan apa pengertian CSMS.
Contractor Safety Management System atau disingkat CSMS adalah sebuah sistem manajemen keselamatan yang bertujuan untuk mengelola risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dengan kontraktor yang bekerja pada proyek atau situs kerja organisasi.
CSMS melibatkan serangkaian prosedur dan dokumen untuk mengidentifikasi risiko, menentukan kriteria seleksi kontraktor, menyusun rencana keselamatan dan kesehatan, serta Rencana Keselamatan Site-Specific (SSSP), melaksanakan pelatihan dan orientasi, berkomunikasi dengan kontraktor, dan pemantauan kinerja kontraktor secara berkala.
Tujuan pembuatan dokumen CSMS
Tujuan adanya CSMS dalam pekerjaan konstruksi adalah untuk memastikan bahwa kontraktor yang bekerja pada proyek atau situs kerja organisasi memiliki kualifikasi, pengalaman, dan prosedur yang memadai. Dengan begitu, CSMS dapat membantu perusahaan untuk melindungi reputasi dan menghindari kecelakaan atau insiden yang merugikan.
Baca juga: Inilah Sederet Kecelakaan Kerja di Bidang Konstruksi
Selain itu, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan/pembuatan CSMS, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mencegah terjadinya kecelakaan atau insiden yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan, kontraktor, atau masyarakat sekitar.
- Membantu perusahaan untuk memenuhi persyaratan hukum dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
- Melindungi reputasi perusahaan dengan menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada proyek di lingkungan kerja.
Siapa yang membuat CSMS?
Mungkin Anda bertanya-tanya, siapa yang bertanggung jawab dalam membuat dokumen CSMS?
Dokumen CSMS biasanya dibuat oleh tim keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sebuah perusahaan. Tim K3 tersebut bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan memonitor CSMS. Tujuannya adalah guna memastikan kontraktor yang bekerja pada proyek memiliki kualifikasi, pengalaman, dan prosedur yang memadai untuk mengelola risiko K3.
Tim ahli K3 tersebut biasanya juga tidak hanya satu. Melainkan terdiri dari beberapa personil yang memiliki keahlian yang berbeda, seperti ahli keselamatan dan kesehatan kerja, manajer proyek, perwakilan kontraktor, dan lain sebagainya. Tim tersebut nantinya akan bekerja sama untuk mengembangkan CSMS yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan proyek atau situs kerja yang sedang dikerjakan.
Selain itu, Anda juga dapat mempekerjakan konsultan K3 atau perusahaan konsultan untuk membantu dalam pembuatan dan penerapan CSMS. Hal ini tentunya dapat membantu Anda dalam pengembangan CSMS yang lebih komprehensif dan efektif, serta memastikan bahwa CSMS memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.
Tips menyusun dokumen CSMS
Berikutnya, kami akan mengulas bagaimana tips menyusun dokumen CSMS yang tepat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut panduannya!
Untuk menyusun dokumen Contractor Safety Management System (CSMS), Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Identifikasi risiko
Merupakan tahap awal dalam menyusun dokumen CSMS. Identifikasi risiko melibatkan penilaian risiko terhadap kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor pada area kerja. Penilaian risiko ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terperinci supaya bisa teridentifikasi dan dipertimbangkan dalam CSMS. - Seleksi Kontraktor
Setelah identifikasi risiko selesai, Anda harus menetapkan kriteria kontraktor yang akan berkontrak. Pilihlah kontraktor dengan kualifikasi dan pengalaman yang cukup dalam mengelola risiko yang telah diidentifikasi. Jika perlu, cek sertifikasi keselamatan yang diperlukan. - Perencanaan keselamatan dan kesehatan
Setelah kontraktor dipilih, kontraktor harus membuat rencana keselamatan dan kesehatan (Safety and Health Plan). Rencana keselamatan dan kesehatan tersebut haruslah merinci langkah-langkah yang akan diambil untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko. Dokumen ini juga harus mencakup prosedur pelaksanaan tindakan pencegahan, tindakan darurat, serta prosedur pelaporan kecelakaan. - Rencana Keselamatan Site-Specific
Selain dikumen rencana keselamatan dan kesehatan, kontraktor juga harus menyiapkan Rencana Keselamatan Site-Specific (SSSP). Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana risiko yang telah diidentifikasi pada tahap pertama akan diidentifikasi dan dikendalikan pada situs kerja yang spesifik. Rencana ini harus mencakup peta situs, analisis risiko, prosedur untuk melaksanakan tindakan pencegahan dan tindakan darurat, serta prosedur pelaporan kecelakaan. - Pelatihan dan orientasi
Kontraktor harus menyediakan pelatihan dan orientasi kepada setiap karyawan guna memastikan mereka memahami risiko terkait dengan pekerjaan. - Komunikasi
Komunikasi antara kontraktor dan perusahaan pemberi kerja sangat penting dalam CSMS. - Pemantauan dan evaluasi
Perusahaan harus memantau kinerja kontraktor secara teratur untuk memastikan bahwa kontraktor mematuhi dokumen CSMS. Jika terjadi permasalahan, diharapkan dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat.
Biaya pembuatan CSMS
Nah, setelah Anda mengetahui tips menyusun dokumen CSMS, tentu Anda penasaran dengan biaya pembuatannya, bukan?
Biaya pembuatan dokumen Contractor Safety Management System (CSMS) dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek yang sedang dikerjakan. Di samping itu, biaya pembuatan dokumen CSMS juga dipengaruhi jumlah kontraktor yang terlibat.
Komponen biaya lain yang mungkin muncul dalam proses ini juga harus diperhitungan. Misalnya saja, biaya audit dan penilaian keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap CSMS. Ada juga biaya pemantauan kinerja kontraktor secara berkala dan biaya pelatihan yang diperlukan untuk kontraktor dan karyawan perusahaan.
Pak salam kenal mohon dibantu cara pembuatan csms perusahaan pengadaan barang / jasa
Silahkan hub no WA admin utuk konsultasi. 08112651824 a/n Bpk Azjar