Scaffolding atau perancah merupakan salah satu alat yang biasanya digunakan di dalam sebuah industri pekerjaan, seperti bidang konstruksi misalnya. Fungsi utama dari alat yang satu ini tentu untuk memudahkan para pekerja saat sedang melakukan sebuah pekerjaan. Di dalam dunia industri konstruksi, pemasangan dan penggunaan scaffolding atau perancah harus sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Alat tersebut ternyata terbagi atas beberapa jenis. Tentu saja, berbagai macam jenis scaffolding, dari scaffolding memiliki fungsinya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai macam jenis scaffolding yang bisa Anda ketahui. Namun, sebelum melangkah lebih jauh pada jenis-jenis scaffolding atau perancah, Anda harus tahu dulu apa itu scaffolding. Berikut pengertiannya.
Pengertian Scaffolding atau Perancah
Pengertian secara umum tentang alat scaffolding atau perancah merupakan sebuah konstruksi penyokong sementara yang dipakai pada pekerjaan yang berada di ketinggian. Scaffolding sangat berguna untuk mendukung para pekerja, peralatan, serta beberapa material lainnya saat pekerjaan sedang berlangsung.
Jenis-Jenis Scaffolding
Scaffolding terdiri atas beberapa jenis yang disesuaikan dengan kegunaannya. Supaya Anda lebih jelas dalam mengenal jenis-jenis dari scaffolding atau perancah, di bawah ini akan diberikan penjelasan mengenai berbagai jenis alat scaffolding yang sering digunakan.
1. Scaffolding Kayu
Untuk jenis scaffolding yang satu ini biasanya dipakai untuk pekerjaan yang tidak terlalu besar. Tak hanya itu, bahkan scaffolding kayu sering digunakan hanya satu kali pakai. Jenis kayu tingkat V merupakan klasifikasi dari kekuatan jenis kayu yang seringkali digunakan.
Jenis scaffolding yang satu ini akan lebih mudah rusak karena faktor alam ataupun faktor yang lainnya. Untuk menjaga dan merawatnya agar lebih awet, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Menggunakan cara tradisional
Cara tradisional untuk merawat scaffolding kayu ialah dengan merendam kayu di dalam air terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian dikeringkan.
- Menggunakan zat kimia
Selain bisa dengan cara tradisional, Anda juga bisa merawatnya dengan memberikan zat kimia. Penggunaan zat kimia ini berguna agar terhindar dari hewan perusak kayu. Zat kimia yang bisa Anda gunakan ialah solar ataupun oli mesin.
- Lapisi kayu dengan menggunakan cat
Dengan melapisi kayu menggunakan cat, tentunya akan membuat kayu tidak mudah menyerap air terutama pada saat musim hujan tiba.
- Mengatur konstruksi bangunan
Hal ini bertujuan agar kayu tidak mudah dijangkau oleh hewan perusak kayu seperti rayap atau yang lain sebagainya.
2. Mobile Scaffold
Zaman yang semakin modern membuat jenis scaffolding pun berkembang menjadi lebih praktis. Salah satunya yakni mobile scaffold satu ini. Model dari alat tersebut dapat dipindahkan dengan mudah karena dilengkapi dengan menggunakan roda di bawahnya.
Tentu saja, jenis alat satu ini sangat cocok untuk pekerjaan yang berpindah-pindah tempat. Namun, meski mobile scaffoldscukup praktis untuk digunakan, Anda juga harus memperhatikan prosedur kerja terutama bagi Anda yang bekerja di bidang industri konstruksi.
3. Tube and Coupler Scaffold
Jenis berikutnya adalah Tube and Coupler Scaffold. Untuk jenis tersebut merupakan jenis scaffolding yang terdiri atas batang-batang pipa. Dimana batang-batang tersebut saling dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan baut dan klem.
Salah satu keuntungan yang dimiliki oleh jenis scaffolding satu ini ialah dari sisi bentuknya yang dapat diatur dan dirakit dengan mudah serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, dalam penggunaannya juga tidak boleh sembarangan. Penting bagi Anda untuk mengikuti pelatihan K3 terlebih dahulu agar bisa terhindar dari risiko kecelakaan kerja.
4. Frame Scaffolds
Jenis scaffolding berikutnya yang sering digunakan dalam dunia kerja adalah Frame Scaffolds. Scaffolding tersebut merupakan sebuah alat yang terdiri atas frame ataupun rangka pipa besi. Sama halnya dengan jenis scaffolding yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk jenis yang satu ini pun mudah untuk dipasang ataupun dibongkar.
Itu dia berbagai macam jenis dari scaffolding atau perancah yang umumnya digunakan. Keempat scaffolding tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski saat ini sudah muncul berbagai jenis scaffolding modern, penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Selain itu, untuk memastikan bahwa bangunan tersebut kokoh dan kuat, pastikan bangunan tersebut memiliki sertifikat laik fungsi atau SLF. Dengan begitu, bekerja di ketinggian akan membuat Anda makin aman karena keandalan bangunan gedung sudah teruji kualitas dan kelaikannya.
Oleh karenanya, memiliki sertifikat K3 dan melakukan pelatihan K3 terlebih dahulu menjadi hal yang penting dan harus Anda jalani. Pilihlah tempat pelatihan K3 yang berkompeten di bidangnya dan mampu mencetak tenaga ahli dengan sumber daya manusia yang andal.
Jika Anda berminat untuk mengikuti pelatihan K3 ini, Anda bisa langsung bergabung bersama dengan PT Mawi Sarana Samawi. Segera langsung daftar diri Anda melalui website mawisaranasamawi.com.
Referensi:
- Armein Hutagaol. Prosedur Pemasangan dan PembongkaranScaffolding. https://www.academia.edu/30435565/Prosedur_Pemasangan_Dan_Pembongkaran_Scaffolding
- Tube and Coupler Scaffolds – Erection and Use. https://www.osha.gov/Publications/OSHA_FS-3759.pdf
- Wikipedia. Scaffolding. https://en.wikipedia.org/wiki/Scaffolding
- Penggunaan Perancah (Scaffolding), Ini Prosedur Keselamatan Yang Harus Pekerja Ikuti. https://www.safetysign.co.id/news/350/Penggunaan-Perancah-Scaffolding-Ini-Prosedur-Keselamatan-yang-Harus-Pekerja-Ikuti