Tahukah Anda, bahwa limbah akibat pencemaran air yang berasal dari aktivitas industri dan rumah tangga akan mengakibatkan penurunan kualitas air sumur ataupun sungai? Dampak buruk dari penurunan kualitas air tersebut rupanya dapat mengancam kesehatan 1,8 miliar manusia. Hal ini karena masyarakat kerap memanfaatkan air sungai atau sumber air lainnya untuk menunjang kehidupan mereka.
Dampak limbah pabrik/industri yang tidak diolah
Jika dilihat dari bentuk dan wujudnya, limbah dikelompokkan menjadi empat kategori, yakni padat, cair, gas, dan suara. Meski keempatnya berbahaya, limbah padat dan cair harus mendapatkan penanganan khusus.
Secara umum, dampak adanya limbah dari sisa hasil produksi pabrik tentu sangat merugikan manusia. Namun, ternyata tidak hanya manusia yang dirugikan. Ekologi pun bisa terancam sehingga dapat mengganggu keseimbangan. Hal ini tentu saja akan mengancam kehidupan yang menggantungkan keberlangsungannya pada lingkungan.
Inilah beberapa dampak yang sering terjadi akibat tidak dikelolanya limbah secara baik:
- Matinya biota air seperti ikan yang disebabkan oleh kadar BOD dan COD yang tinggi.
- Limbar cair yang masuk ke aliran sungai akan mencemari air. Tidak hanya aliran sungai utama. Melainkan juga anak sungai yang memiliki sumber aliran sama. Umumnya, material kasar pada limbah akan menyebar ke penjuru sungai, kemudian akan menyebarkan bakteri dan virus yang berbahaya.
- Limbah yang tidak diolah dan dikelola akan menimbulkan bau busuk dan tidak sedap. Kondisi ini bisa saja menyebabkan munculkan gas berbahaya seperti H2S.
- Limbah yang dibiarkan di lingkungan kerja akan berhabaya bagi kesehatan para pekerja. Kondisi ini tentu akan menyebabkan penyakit di lingkungan area kerja.
Dengan begitu, pencemaran air ini seharusnya sudah teridentifikasi dan dikelola agar tetap ramah lingkungan. Hal ini pun perlu mendapatkan penanganan serius dari pemerintah, yakni dengan mengurangi dampak pencemaran. Salah satunya ialah dengan melakukan pengolahan air limbah yang wewenangnya diserahkan kepada personil POPAL yang telah lulus diklat.
Di samping itu, mengingat tingginya pencemaran air dari aktivitas industri, maka diperlukan tenaga teknis yang bertanggung jawab di dalamnya. Penanggung jawab operasional pengolahan air limbah diklaim sebagai seorang yang memiliki kompetensi dalam bidang ini.
Fungsi dan peran penanggung jawab petugas POPAL
Penanggung jawab operasional pengolahan air limbah atau sering disebut POPAL adalah seorang atau tenaga teknis yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam hal penyusunan rencana serta pengoperasian instalasi pengolahan air limbah dan perawatan instalasi air limbah. Seorang penanggung jawab ini setidaknya harus memiliki sertifikasi kompetensi POPAL yang diakui dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sertifikat POPAL sendiri tentunya dapat diterbitkan ketika seseorang telah menyelesaikan proses uji keterampilan dan pengetahuan. Pengujian ini dapat dilakukan oleh badan sertifikasi ataupun konsultan yang bergerak di dalam penyelenggaraan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).
Lantas, apa saja peran dari penanggung jawab operasional pengolahan air limbah? Tugas utama seorang POPAL ialah memastikan pengelolaan limbah berjalan baik. Selain itu, POPAL bertanggung jawab akan menyusun rencana, mengoperasikan, merawat, dan mengoptimalkan instalasi air limbah. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, petugas POPAL wajib memenuhi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI.
Baca juga: Pentingnya Sertifikasi PPLB3
Apa itu sertifikasi POPAL?
Dalam rangka terpenuhinya pengelolaan air limbah yang baik, maka diperlukan personil atau petugas POPAL yang kompeten. Untuk itu, perusahaan perlu mengikutsertakan tenaga kerja untuk menjadi POPAL yang profesional.
Nah, untuk memastikan terpenuhinya pengetahuan dan keterampilan akan personil POPAL, PT Mawi Sarana Samawi sebagai perusahaan jasa training dapat memfasilitasi tenaga teknis perusahaan yang ditunjuk sebagai POPAL. Adapun tujuan dari pelaksanaan training dan sertifikasi POPAL ialah untuk mencetak tenaga ataupun petugas POPAL yang ahli dan kompeten.
Limbah industri yang tidak mendapat pengelolaan baik akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya serta penyakit yang merugikan. Untuk mengendalikan ini, terdapat beberapa output atau keluaran yang diharapkan dari penyelenggaraan training dan sertifikasi POPAL, seperti:
- Petugas POPAL memiliki kemampuan dalam menilai tingkat pencemaran air limbah sesuai dengan karakterisik limbah yang dihasilkan oleh perusahaan.
- Petugas POPAL dapat mengidentifikasi bahaya dalam pengolahan air limbah, baik dalam kondisi normal, tidak normal, maupun dalam kondisi darurat.
- Petugas POPAL dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan terhadap bahaya dalam pengolahan air limbah.
- Petugas POPAL mampu mengoperasikan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dengan baik.
- Petugas POPAL mampu melaksanakan daur ulang olahan air limbah dengan tepat.
- Petugas POPAL mampu melakukan perawatan instalasi pengolahan air limbah.
- Personil ataupun peserta kegiatan sertifikasi POPAL mampu menguasai teknik dan implementasi K3 dalam pengolahan limbah air.
Mengikuti training dan sertifikasi POPAL bukan hanya sebagai persyaratan pemenuhan administrasi dan teknis penyelenggaraan bisnis. Kepedulian kita terhadap pengolahan dan penanganan limbah menjadi tolok ukur bahwa kita sebagai pelaku industri turut melestarikan dan merawat bumi. Selain itu, aktivitas pengelohan dan penanganan limbah menjadi salah satu fokus pemerintah dalam merealiasikan industri hijau.