Saat Anda membuat perencanaan pembangunan pabrik industri yang menghasilkan limbah, mungkin Anda bertanya-tanya, limbah cari dibuang ke mana? Perlu Anda ketahui, bahwa pembuangan limbah cair harus dilakukan dengan cara yang aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pilihan terbaik untuk membuang limbah cair adalah dengan mengirimkannya ke IPAL sehingga dapat dibuang ke lingkungan dengan aman dan tidak mencemari lingkungan.
Apa itu saluran IPAL?
IPAL (instalasi pengolahan air limbah) adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan supaya tetap aman dan tidak menyebabkan pencemaran. Umumnya, pengolahan air limbah tersebut dapat dilakukan di instalasi pengolahan air limbah sebelum dibuang ke sungai atau laut, atau bisa juga digunakan untuk keperluan lain seperti irigasi pertanian.
Manfaat pembuatan IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada industri pabrik memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengurangi pencemaran lingkungan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa IPAL membantu mengolah limbah cair sehingga dapat dibuang ke lingkungan dengan aman dan tidak mencemari lingkungan. Hal ini tentunya dapat membantu menjaga kualitas air, tanah, dan udara di sekitar tempat pembuangan limbah. - Menjaga kesehatan masyarakat
Proses pembuangan limbah cari yang tidak baik dan tidak mengikuti aturan perundang-undangan tentunya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Di samping itu, limbah cair yang tidak diolah dapat menjadi sumber penyakit dan bahaya kesehatan masyarakat. Adanya IPAL tentunya akan membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh limbah cair yang tidak diolah dengan baik. - Meningkatkan kualitas air minum
Mengingat proses pembuangan limbah akan memengaruhi kualitas air di dalam tanah, maka IPAL akan meminimalkannya. Instalasi IPAL akan membantu mengurangi kandungan bahan kimia dan zat organik dalam air limbah sehingga kualitas air yang digunakan untuk keperluan air minum menjadi lebih baik. - Mengurangi biaya perawatan jangka panjang
Dengan menggunakan IPAL, limbah cair yang dihasilkan dapat diolah dan digunakan kembali untuk keperluan lain seperti irigasi sehingga mengurangi biaya perawatan jangka panjang untuk infrastruktur dan sumber daya air. - Memanfaatkan kembali air limbah
Beberapa jenis IPAL yang dipasang di beberapa industri memiliki kemampuan untuk mengolah limbah cair menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali. Misalnya saja untuk keperluan irigasi atau pemadam kebakaran. Hal ini dapat membantu menghemat penggunaan air bersih dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya air yang terbatas.
Tahapan-tahapan dalam proses IPAL
Seperti yang kita ketahui, IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah air limbah sehingga dapat dibuang ke lingkungan dengan aman dan tidak mencemari lingkungan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses IPAL yang wajib Anda ketahui sebelum memasang sistem dan instalasinya.
1. Pre-treatment
Tahapan pre-threatment meliputi pengumpulan dan pengolahan awal air limbah dari sumbernya. Tahapan ini biasanya melibatkan proses penyaringan, pengendapan, penghilangan bahan padat dan minyak, serta penghilangan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.
2. Primary Treatment
Pada tahap ini, air limbah yang telah melalui pre-treatment kemudian diolahuntuk menghilangkan bahan organik, seperti lemak, minyak, dan protein yang dapat menyebabkan pencemaran air. Proses utama yang digunakan dalam tahap primary treatment adalah proses pengendapan dan pengapungan.
3. Secondary Treatment
Setelah proses primary treatment dilalui, air limbah yang telah dibersihkan harus diproses lagi untuk menghilangkan bahan organik yang tersisa. Tahap ketiga ini melibatkan penggunaan mikroorganisme dan bakteri untuk mengurai bahan organik. Proses pengolahan yang umum digunakan adalah aerasi dan lumpur aktif.
4. Tertiary Treatment
Tahap ini digunakan untuk menghilangkan kontaminan tertentu yang tidak dapat dihilangkan melalui proses secondary treatment. Tahapan ini biasanya melibatkan penggunaan prose, seperti filtrasi, adsorpsi, ozonisasi, dan proses kimia.
5. Disinfection
Ini adalah tahap terakhir dalam proses IPAL, yakni bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus yang masih ada dalam air limbah setelah proses pengolahan selesai. Proses yang umum digunakan adalah dengan menggunakan klorin, ozon, atau sinar ultraviolet.
Baca juga: Pentingnya Petugas Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL)
Melihat fungsi dan tahapan proses IPAL, tentu Anda akan berpikir, berapa biaya pembuatan IPAL?
Biaya pembuatan IPAL dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran IPAL, teknologi yang digunakan, luasan bangunan, faktor risiko, dan kondisi geografis lokasi pembangunan IPAL.
Perlu diketahui, IPAL dengan teknologi yang lebih canggih dan kapasitas yang lebih besar tentunya akan membutuhkan biaya pembangunan yang lebih tinggi. Dalam praktiknya, biaya pembuatan IPAL di Indonesia sangatlah bervariasi. Namun, perlu Anda ketahui, bahwa biaya pemasangan dan pembuatan IPAL tidaklah murah, bahkan bisa mencapai miliaran rupiah
Meski demikian, investasi dalam pembangunan IPAL tentunya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar. Hal ini karena pembuatan IPAL dapat dengan mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tuntas sudah pembahasan kami mengenai tahapan IPAL. Dengan adanya IPAL, limbah cair dapat diolah dengan aman dan tidak mencemari lingkungan. Hal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.