Sehat dan selamat, dua kata yang semua orang setuju bahwa hidup mereka didedikasikan penuh dalam upaya mencapai sehat dan selamat tersebut, tetapi pada kenyataannnya jangankan untuk orang lain, upaya untuk diri mereka sendiri saja susah dijalankan. Perilaku manusia untuk sehat dan selamat sangat bervariasi tergantung banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Untuk itu pemahaman akan teori dan model perilaku sehat dan selamat yang ada untuk membantu menganalisa mengapa upaya sehat dan selamat untuk diri mereka sendiri saja tidak gampang diterapkan.
Perilaku manusia disini adalah semua kegiatan manusia baik yang diucapkan maupun yang dilakukan dan dapat diamati langsung maupun yang tidak oleh pihak luar. Perilaku juga merupakan hasil dari pikiran, perasaan atau yang sesuatu diyakini. Demikian juga dengan perilaku sehat dan selamat manusia (health and safe behavior) bisa dilihat secara mikro yaitu dari diri sendiri, maupun secara makro yaitu melibatkan pihak lain atau lingkungan dan organisasi. Materi selanjutnya menjelaskan pemahaman terkait teori perilaku sehat dan selamat yang berkembang sampai dengan sekarang.
Pada bagian kedua ini kita akan membahas Teori & Model Perilaku Selamat. Untuk memahami perilaku selamat tersebut, ada beberapa pendekatan teori atau model yang akan dijelaskan disini. Paling tidak ada 4 (empat) teori terkait perilaku selamat (safety behavior)
Teori & Model Perilaku Selamat
Domino’s Heinrich (Domino I)
Herbert William (Bill) Heinrich berpendapat bahwa kecelakaan merupakan suatu rangkaian kejadian yang bersambung. Hal ini dianalogikan seperti kartu domino, dimana jatuhnya satu kartu domino dapat menyebabkan kartu domino yang lainnya juga ikut terjatuh. Tetapi jika salah satu kartu domino tersebut dihilangkan maka tidak akan mempengaruhi kartu yang lainnya untuk terjatuh.
Kartu tersebut adalah analogi dari faktor yang terkait terjadinya kecelakaan yaitu :
- Social Environment and Ancestry, lingkungan sosial dan keturunan yang mendasari kepribadian pekerja.
- Fault of person, kesalahan manusia dilatarbelakangi oleh kepribadiaan seseorang,
- Unsafe Act and Unsafe Condition, apabila kedua hal ini dihilangkan maka terjadinya kecelakaan dapat dicegah,
- Accident, atau kecelakaan merupakan akibat dari serangkaian peristiwa atau keadaan yang terjadi dalam urutan tetap dan logis, dan
- Injury, akibat dari terjadinya kecelakaan yang berupa kematian maupun cidera
Domino’s Bird and Germain (Domino II)
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Domino Heinrich. Model ini dikenal dengan istilah Bird and Germain’s Loss Causation Model, yang masih banyak digunakan
sampai saat ini dan diadopsi sebagi alat (tools) oleh ILCI (International Loss Control Institute). Kelebihan dari teori domino sebelumnya disini adalah munculnya terminologi Job factor disamping Personal factor yang sudah dikenal sebelumnya.
Domino II ini mempunya faktor yang terkait terjadinya kecelakaan yaitu :
- Lack of control, termasuk didalamnya ketidak-adanya maupun ketidak-cukupan dari sistim, standar dan juga ketidak-patuhannya,
- Basic causes, terkait Personal Factors dan Job Factors,
- Immediate causes, mirip Unsafe Act atau Unsafe Condition dari Heinrich, (d) Incident, peristiwa atau event itu sendiri, dan
- Loss, unintended harm dan/atau damages.
Human Factor (HF) / SHELL Model
Edwards adalah yang pertama kali mengembangkan SHELL Model dan kemudian dimodifikasi oleh Hawkins. Model ini dinamai sesuai dengan huruf awal komponennya (Software, Hardware, Environment, LiveWare2) dan penekanannya pada manusia (LiveWare1) serta keterkaitan manusia dengan komponen lain dari suatu sistim.
SHELL Model merupakan model yang sudah tidak linier lagi dan bisa dipakai sebagai alat analisa keselamatan terutama di penerbangan dan kedokteran dengan pendekatan karakteristik manusia sebagai faktor utama yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi komponen-komponen disekitarnya pada konsep Human Factors. Kunci utama pemahaman SHELL Model adalah potensi munculnya kesalahan manusia dari interaksi manusia sebagai komponen utama dengan komponen lainnya akibat adanya ketidaksesuaian/mismatch. Jadi model ini mengevaluasi permasalahan kecelakaan yang timbul akibat dari gesekan antar interface, bukan mengevaluasi suatu kecelakaan dari faktor penyebab individu atau causes.
Swiss Chesee Model (SCM)
Model Swiss Cheese diperkenalkan oleh James Reason, Teori ini menyimpulkan bahwa sebuah kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan karena kesalahan orang (unsafe acts) saja, tetapi bahwa dibaliknya ada serangkaian faktor lain, yang dibagi menjadi pre- conditions for unsafe acts, unsafe supervision, dan organizational influences. Adanya faktor lain menunjukkan model ini adalah System Thinking (human, technology and organization.)
Suatu kesalahan pada orang atau error adalah akibat dan bukan sebagai sebab. Kurangnya pertahanan (defences) dari organisasi diibaratkan adanya lobang-lobang dalam keju swiss yang memungkinkan terjadinya error yang berujung pada kecelakaan. Artinya
kecelakaan pada seseorang adalah adalah kecelakaan kolektif dan bukan individual akibat gagalnya organisasi membuat defence yang preventif terhadap terjadinya kecelakaan.
Baca Juga Bagian 1 : Teori & Model Perilaku Sehat
Kesimpulan
Setelah memahami teori perilaku sehat dan selamat tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu kondisi tidak sehat maupun kecelakaan ternyata dipengaruhi oleh faktor manusia sebagi pelaku atau korban itu sendiri. Tetapi manusia tidak menjadi faktor utama terjadinya kondisi tersebut. Banyak kontribusi dari faktor luar, bahkan organisasi atau lingkungan sosial memberi kontribusi juga atas kondisi tersebut.
Tidak ada teori apalagi alat (tools) yang paling benar atau paling tepat dalam memahami suatu kondisi, karena cara pandangnya yang berbeda. Teori atau model ibarat sebagai ‘pisau’ untuk melakukan analisa terhadap suatu kejadian maupun usaha untuk pencegahan. Cara pandang yang luas dan komprehensif memungkinkan kita sebagai pengambil keputusan mempertimbangkan banyak hal sebelum memberikan keputusan, baik yang sifatnya investigatif maupun yang bersifat preventif. Terutama karena membuat dan membenahi pertahanan lebih baik dari pada mencari penyebab terjadinya kasus kesehatan maupun kecelakaan.
3
- Heinrich, H. W, Petersen Dan, Rood Nestor. 1980. Industrial Accident Prevention, a Safety Management Approach Fifth Edition. McGraw-Hill Book company:New york.
- Civil Aviation Society. (2002). CAP 719 Fundamental Human Factors Concepts.
- ICAO, Human Factors Guidelines for Aircraft Maintenance Manual, 2003
- Johnston, N., McDonald, N., & Fuller, R. (Eds). (2001). Aviation psychology in practice. England: Ashgate Publishing Ltd.
- Wiener, E.L., & Nagel, D.C. (Eds). (1988). Human factors in aviation. California: Academic Press Inc.
- Reason, J. 1997, Managing The Risk of Organizational accident, Ashgate
- James reason, 1990, Human Error,Cambridge University Press
- James Reason, 2008, The Human Contribution, Unsafe act, accident and heroic recoveries, Ashgate
- Prabowo, L.K., (2013), Makalah Pemahaman Teori Perilaku Sehat dan Selamat, Universitas Indonesia