Industri Minyak dan Gas atau kerap disingkat sebagai Migas adalah industri yang memiliki risiko tinggi. Sudah menjadi rahasia umum, jika telah tercatat banyak sekali kecelakaan pada industri Migas yang harus menjadi pelajaran berharga untuk pekerja industri. Bencana ini bisa saja disebabkan karena kelalaian kerja, serta ketidakpedulian pada persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Maka dari itu, sangat penting bagi seorang operator K3 Migas untuk bekerja secara profesional sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional sektor industri minyak dan gas bumi. Untuk menjadi operator K3 Migas profesional, seseorang harus mengikuti sertifikasi K3 berdasar pada kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP atau Badan Nasional Sertifikat Kompetensi melalui LSP K3, yang dirancang dengan basis kompetensi pada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) K3 Migas.
Dasar hukum sertifikasi operator K3 Migas
Skema sertifikasi kompetensi untuk seorang operator K3 migas tentunya mengacu pada SKKNI yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 248/MEN/V/2007 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Selain itu, terdapat beberapa dasar atau acuan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam pelatihan dan sertifikasi operator K3 migas. Di antaranya adalah sebagai berikut.
- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
- Permenaker Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
- Kepmen Nakertrans Nomor 267 Tahun 2015 tentang Penetapan SKKNI Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib.
Uraian pekerjaan dan tugas operator K3 Migas
Selain itu, untuk menjadi operator K3 Migas yang profesional, seseorang harus mengetahui pekerjaan dan uraian tugasnya. Adapun tugas dan tanggung jawab seorang operator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas adalah sebagai berikut.
- Menerapkan ketentuan-ketentuan dalam peraturan dan perundangan K3 yang berlaku pada industri minyak dan gas (migas)
- Mengikuti prosedur K3 di lokasi
- Menggunakan jenis-jenis APD (Alat Pelindung Diri)
- Melakukan pemadaman kebakaran di tempat kerja
- Melakukan pengoperasian peralatan pemadam kebakaran
- Menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
- Menggunakan alat uji gas (gas detector)
- Mengoperasikan Sound Level Meter
- Melakukan pertolongan apabila terjadi kecelakaan kerja di lokasi bekerja
Untuk bisa menguasai poin-poin tersebut, Anda tentu saja harus mengikuti sertifikasi K3. Kompetensi pekerja pada industri ini sangat vital terlebih di bidang K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelatihan K3 tidak hanya akan melindungi keselamatan serta kesehatan dari para pekerja saja, melainkan membuat pekerja lebih profesional dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Materi sertifikasi yang harus dikuasai operator K3 Migas
Untuk mendapatkan sertifikasi K3, Anda perlu menguasai beberapa materi yang terdiri atas:
- Peraturan dan Perundangan K3
- Keselamatan Kerja
- Identifikasi Bahaya
- Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Kimia Api
- Teknik pemadaman api
- Alat pemadaman api ringan (APAR)
- Selang pemadam kebakaran
- APD (Alat Pelindung Diri)
- Alat pelindung pernapasan
- Alat ukur gas
- Kebisingan
- Pompa dan mobil pemadam kebakaran
- Mobil pemadam
- Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
4 hal yang akan membuat Anda menjadi operator K3 migas profesional
Pelatihan dan sertifikasi K3 migas sangat penting diikuti untuk membentuk seorang operator yang profesional. Selain untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, terdapat empat hal yang harus diperhatikan supaya Anda menjadi operator K3 migas profesional. Empat hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
- Knowledge (pengetahuan)
- Skills (keterampilan)
- Behaviour (perilaku), dan
- Experiences (pengalaman).
Untuk menjadi operator K3 migas yang profesional, kriteria yang paling penting adalah perilaku. Hal ini disebabkan karena perilaku dari seseorang akan terbentuk dari lingkungan di mana dia dibesarkan, sosial budaya, faktor keturunan, pola didikan, serta kepercayaan. Semua faktor tersebut akan terakumulasi dalam jangka waktu yang lama sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Perilaku ini tercermin dari cara bertindak, berpakaian, bersikap, mengambil keputusan, serta dalam menghadapi persoalan. Perilaku ini tidak dapat diubah dalam kurun waktu yang singkat dikarenakan telah terbentuk selama bertahun-tahun. Untuk mengubahnya perlu waktu yang panjang serta kedisiplinan.
Sementara kompetensi berupa pengetahuan serta keterampilan dapat dibentuk melalui pelatihan intensif serta terpola sistematik. Pengalaman juga bisa diperoleh dengan melibatkannya pada pekerjaan yang terjadwal dan keikutsertaannya dengan tenaga ahli yang lain.
Tenaga operator migas yang profesional dituntut untuk bekerja secara cerdas, cekatan, gesit, dan juga terampil dalam mengatasi persoalan dari perusahaan. Hal ini dilakukan sembari menekan kecelakaan serta meningkatkan efisiensi. Proses kerja haruslah direncanakan secara seksama agar risiko kecelakaan kerja atau kelambanan dalam operasional dapat terhindarkan.
Kiat menjadi operator K3 migas profesional
Kiat untuk menjadi operator migas profesional adalah dengan memiliki standar kompetensi yang dapat diterapkan di mana pun orang tersebut berkarya. Umumnya, standar prosedur pengerjaan operasional di berbagai dunia mempunyai kesamaan prinsip. Perbedaannya hanya ada pada variasi lokal berdasar pada letak geografis serta tantangan permasalahannya.
Untuk itu, jika Anda tertarik menjadi seorang operator migas yang profesional, maka pilihlah program pelatihan yang tidak hanya terfokus pada pembelajaran teori saja, melainkan disertai praktik lapangan.
Baca juga: Di Balik Gajinya yang Besar, Ini Dia Risiko Kerja Karyawan Migas
Jadwal latihan dapat diatur sehingga kombinasi pelatihan dalam kelas dan di lapangan lebih seimbang. Perlu juga memilih pelatihan yang memiliki mentor dan tenaga ahli yang selalu memantau perkembangan dari peserta.
Selain teori dan praktik, tenaga operator K3 migas juga harus memiliki basic komputer yang baik. Semua aspek dari hulu ke hilir dari bidang migas berkaitan dengan perangkat lunak komputer.
Referensi:
- LSP PPT Migas. 2016. Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Keselamatan dan Kesehatan kerja
- LSP PPT Migas. 2017. Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Pemrosesan Gas Bumi
Dokumentasi foto: PT Mawi Sarana Samawi