Bekerja di perusahaan yang bergerak pada sektor minyak dan gas (migas) memang menjadi impian bagi sebagian orang. Hal ini tidak lain karena gajinya yang cukup menggiurkan. Tak heran, jika banyak sarjana yang berbondong-bondong untuk bisa masuk di perusahaan migas, baik itu milik negara ataupun pihak asing.
Namun, tahukah Anda? Di balik gajinya yang cukup menggiurkan, ternyata ada beberapa risiko yang harus diterima oleh setiap karyawan yang bekerja di industri migas. Alasan inilah yang membuat karyawan wajib memiliki sertifikasi K3 migas terlebih dahulu jika ingin bekerja di industri tersebut.
Gaji Para Karyawan Industri Migas
Sebelum membahas lebih jauh mengenai risiko yang akan ditanggung oleh para karyawan, mungkin Anda harus membaca informasi tentang seberapa besar gaji yang didapatkan oleh para karyawan industri tersebut.
Lalu, berapa besaran gaji yang diterima oleh para pekerja?
- Chevron (Staff IT)
Digaji sekitar 6,90 juta rupiah per bulan.
- Halliburton (Specialist Engineering)
Digaji sekitar 8,58 juta rupiah per bulan.
- Total E&P Indonesia
Digaji sekitar 15,67 juta rupiah per bulan.
- Schlumberger (Staff Riset/Sains/Pengembangan)
Digaji sekitar 10,25 juta rupiah per bulan.
Gaji tersebut merupakan upah kerja dari para engineer yang bekerja di atas rig pengeboran dan para karyawan yang bekerja di kantor. Selain itu, para karyawan juga masih mendapatkan kompensasi yang tinggi dari perusahaan.
Risiko Bekerja Di Industri Minyak dan Gas (Migas)
Meski gaji yang didapatkan cukup besar dan tingginya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan membuat banyak orang tergiur untuk bisa bekerja di bidang migas ini, akan tetapi risiko kerjanya pun bukan main-main.
Industri minyak dan gas (migas) menjadi salah satu industri dengan tingkat kecelakan kerja tinggi. Oleh karena itu, setiap karyawannya harus dibekali dengan pelatihan K3 terlebih dahulu.
Para karyawan juga harus memahami dengan baik tentang K3 Migas. Hal tersebut tidak hanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan dirinya saja selama bekerja. Namun, para karyawan juga dituntut untuk tetap menjaga dan melindungi kelestarian lingkungan agar tidak mengalami pencemaran akibat aktivitas industri.
Lalu, apa saja risiko yang kira-kira akan dihadapi oleh para pekerja industri migas? Berikut ulasannya.
- Jauh dari Keluarga
Jauh dari keluarga merupakan salah satu risiko yang mau tidak mau harus dihadapi oleh para pekerja, terutama bagi Anda para engineer. Hal ini karena beberapa sumber minyak dan gas tersebut ada di lautan atau bahkan di beberapa wilayah lain yang ada di Indonesia.
Jadi, bagi Anda yang ingin bekerja di industri migas, Anda harus siap dengan risiko ini. Memang, bagi sebagian orang, bekerja jauh dari keluarga selama kurun waktu tertentu bukan menjadi hal yang mudah.
- Tingkat Kecelakaan Kerja yang Tinggi
Para pekerja yang bekerja di industri migas tidak hanya harus jauh dari keluarga saja. Namun, resiko lain yang harus mereka hadapi saat bekerja di perusahaan ini adalah tingkat kecelakaan kerjanya yang tinggi.
Para pekerja tidak hanya dituntut dengan beban kerja yang tinggi saja. Namun, risiko kecelakaan kerja seperti kebakaran hingga menghirup gas beracun pun menjadi resiko yang tidak bisa dielakkan. Tak hanya itu, masih ada banyak beberapa risiko kerja lainnya yang bisa dihadapi oleh para pekerja saat di lapangan.
Hal itulah yang membuat nilai kompensasi yang diberikan oleh perusahaan cukup tinggi. Bisa dikatakan bahwa para pekerja tersebut bekerja dengan mempertaruhkan nyawa.
Setiap Pekerja Wajib Mengikuti Pelatihan K3
Untuk meminimalisir dan menghindari kecelakaan kerja yang bisa saja dialami oleh para pekerja, pelatihan K3 menjadi hal yang wajib untuk diikuti. Setiap karyawan atau pekerja harus memiliki sertifikasi K3 terlebih dahulu.
Hal tersebut agar para karyawan bisa menjaga keselamatan dan kesehatan diri selama bekerja. Selain itu, para karyawan juga diharapkan supaya dapat menjaga dan melindungi lingkungan yang ada di sekitarnya agar tidak terjadi pencemaran. Menjaga lingkungan sekitar industri menjadi bagian penting agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.
Bagi Anda yang ingin mengikuti pelatihan K3 Migas ini, Anda bisa langsung bergabung bersama kami di PT Mawi Sarana Samawi. Ada beberapa metode pelatihan yang bisa Anda ikuti. Mulai dari ujian tertulis, presentasi serta praktiknya di lapangan sampai evaluasi lewat wawancara ataupun uji lapangan.
Jika Anda bisa lolos dalam beberapa metode pelatihan tersebut, maka Anda bisa mendapatkan sertifikasi dan bisa bekerja di industri migas. Dengan mengikuti pelatihan, Anda tidak hanya memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja saja, namun Anda juga menjadi pekerja yang profesional. Dengan menjadi pekerja yang profesional, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk migas.
Baca juga: Peluang Kerja di Industri Migas dan Pentingnya Mengikuti Pelatihan K3
Menjadi pekerja di industri migas memang memiliki banyak sekali risiko. Tidak hanya itu, bahkan Anda juga harus siap menerima berbagai macam risiko tersebut. Oleh karena itu, pelatihan K3 merupakan hal yang wajib untuk dilakukan sebelum Anda bekerja di perusahaan migas.
Referensi:
Viva. Terkenal Sejahtera, Ini Besaran Gaji Pekerja Migas di RI. https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1033049-terkenal-sejahtera-ini-besaran-gaji-pekerja-migas-di-ri
Mau jadi karyawan profesional dan ingin mau mewujudkan kinerja yang baik bagi Indonesia sejahtera
Syarat bekerja di PT migas?
Saya ingin kerja