Sistem Manajemen K3 (SMK3)
Sistem manajemen K3 merupakan suatu pengaturan, pengelolaan, dan pengorganisasian K3 yang terintegrasi dengan manajemen keseluruhan perusahaan yang didalamnya terdapat komitmen, perencanaan, struktur organisasi, prosedur, proses kerja, review, dan evaluasi yang bertujuan untuk mengimplementasikan kebijakan K3 dalam fungsinya mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya untuk meminimalkan risiko agar tercapainya kinerja K3 yang optimal dan berkesinambungan sehingga terciptanya kondisi kerja yang aman serta mencegah kerugian (loss).
Penerapan SMK3 di berbagai perusahaan dan/atau industri
Pada dasarnya tujuan penerapan SMK3 untuk semua perusahaan /atau industri adalah sama, yaitu untuk menghindari atau mencegah timbulnya kerugian (loss) dengan melakukan identifikasi serta pengendalian bahaya sehingga dapat mengurangi risiko timbulnya kerugian (loss). Tetapi seperti diketahui terdapat keragaman atau perbedaan dalam penerapannya di perusahaan/industri, berikut beberapa penyebab terjadinya perbedaan penerapan :
a. Perbedaan dalam penerapan SMK3 dapat disebabkan karena perbedaan pendekatan manajemen K3 yang digunakan.
- Sebagian perusahaan menerapkan manajemen K3 dengan menonjolkan kebutuhan pengawasan dalam pelaksanaannya oleh seorang supervisor atau HSE spesialis, karyawan tidak banyak terlibat, dan manajemen K3 belum sepenuhnya terintegrasi dengan manajemen perusahaan. Pendekatan ini disebut pendekatan manajemen tradisional.
- Kemudian ada juga perusahaan yang menerapkan manajemen K3 yang pada pelaksanaanya dilakukan oleh line manager, pada pendekatan manajemen K3 sudah terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan, dan keterlibatan karyawan sangat berperan penting dalam pelaksanaan sistem manajemen ini, pendekatan ini disebut pendekatan manajemen inovatif. Tetapi sistem ini lemah dalam hal pengawasan karena fungsi supervisi tidak dapat berjalan dengan baik.
- Selanjutnya ada perusahaan/industri dalam menerapkan manajemen k3 pada strategi pengendalian Safe Place , pendekatan ini terfokus pada identifikasi dan pengendalian sumber bahaya pada lingkungan tempat kerja atau kondisi yang tidak aman.
- Kemudian pendekatan selanjutnya adalah penerapan strategi pengendalian safe person, terfokus pada pengidentifikasian dan pengendalian pada perilaku orang atau karyawan.
b. Bagi sebagian perusahaaan penerapan SMK3 bukan merupakan suatu prioritas, biasanya terjadi pada perusahan kecil yang sedang berkembang, karena sering dianggap pelaksanaan manajemen K3 merupakan pengeluaran biaya yang tidak perlu, karena perusahaan lebih mengutamakan peningkatan produksi.
c. Profil bahaya yang muncul dalam setiap organisasi perusahaan/industri berbeda-beda.
d. Beberapa perusahaan ada yang menerapkan sistem manajemen K3 hanya sebatas dokumen administrasi sebagai pemenuhan tuntutan aturan perundang-undangan saja dikarenakan takut akan konsekuensi yang diterima.
e. Perbedaan penerapan SMK3 pada perusahaan/industri khususnya masalah teknis pelaksanaan juga dipengaruhi oleh jenis bidang usaha, besar kecilnya perusahaan, dan acuan aturan dari regulator yang menaunginya. Perusahaan minyak dan gas akan mengikuti teknis pelaksanaan manajemen K3 dibawah aturan dari Kementrian ESDM Ditjen MIGAS dan SKK Migas, perusahaan pertambangan batubara dan mineral lain akan dari Kementrian ESDM Ditjend Minerba, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan energi baru dan terbarukan akan mengikuti acuan dari Kementrian ESDM Ditjend EBTKE, begitu juga perusahaan bidang konstruksi dan manufaktur lainnya mengacu kepada Kemenakertrans.
f. Disamping itu sistem manajemen K3 pun memiliki bermacam-macam jenis, misal:
- SMK3 PP 50 Tahun 2012
- SMK3 ISO 45001
- ILO OSHA
- Dll
Baca Juga : Penting! Ini Dia Tujuan Diterapkannya K3 di Perusahaan
Efektifitas SMK3
Supaya SMK3 dapat berjalan dengan efektif maka dibutuhkan:
- Komitmen manajemen terhadap pelaksanaan sistem manajemen K3 yang efektif
- Kombinasi pendekatan manajemen tradisional/inovatif dan strategi pengendalian safe place/person
- Memiliki supervisor atau HSE spesialis sebagai pengawas pelaksanaan penerapan SMK3
- Peran aktif Line manager dalam menerapkan manajemen K3
- Identifikasi bahaya yang tepat dan terencana sesuai profil bahaya organisasi serta melakukan pengendalian yang tepat
- Memastikan keterlibatan seluruh karyawan
- Manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan
- Implementasi program K3 yang difokuskan pada penerapan strategi pengendalian safe place, safe person, safe system.
- Memiliki komite K3 perusahaan
Kesimpulan
Penerapan Sistem manajemen K3 suatu perusahaan/industri bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya ditempat kerja dalam upaya memperkecil risiko mencegah timbulnya kerugian (loss). SMK3 ini harus terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaaan secara keseluruhan agar dapat berjalan efektif dan berkesinambungan yang nantinya dapat meningkatkan kinerja K3 perusahaan.
Pada penerapannya, sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan akan menjadikan program K3 dengan terfokus pada strategi pengendalian safe person, safe place, dan safe system dapat berjalan baik dan efektif dengan didukung menggunakan pendekatan manajemen inovatif sebagai standar manajemen dan manajemen tradisional sebagai pengawasan langsung sehingga dapat terbentuk sistem manajemen yang sistematis.
Terlepas dari perbedaan acuan regulasi dan jenis SMK3 yang digunakan, yang paling penting dan utama adalah bagaimana SMK3 pada perusahaan dapat berjalan efektif dan bernilai bagi semua karyawan, perusahaaan, dan dapat meningkatkan kinerja K3 perusahaan serta sesuai dengan yang diinginkan komitmen dan kebijakan K3 perusahaan. Untuk dapat mencapai itu maka diperlukan strategi dan pendekatan manajemen yang tepat serta kaji ulang dan evaluasi yang selalu dilakukan secara terus menerus.
Referensi:
Gallager et.al. (1997). Health and Safety Management Systems: An Analysis of System Types and Effectiveness. National Key Centre in Industrial Relations.
Gallager et.al. (2001). Occupational Health and Safety Management Systems: A Review of Their Effectiveness in Securing Healthy and Safet Workplaces. NOHSC. Sydney.
Makin A.M. (2008). A new conceptual framework to improve the application of occupational health and safety management systems. School of safety science UNSW. Sydney