Jika Anda bekerja di ketinggian, mungkin Anda mudah mengenali perbedaan safety harness dan safety belt. Keduanya adalah alat pelindung diri yang wajib digunakan supaya pekerja tidak mudah terjatuh saat melakukan pekerjaannya. Namun, kapan safety harness dan safety belt digunakan? Sebelum kami mengulas perbedaan antara safety harness dan safety belt, kami akan menjelaskan pengertiannya terlebih dulu.
Apa itu safety harness?
Safety harness adalah perangkat keselamatan atau alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi pekerja terjatuh saat bekerja di ketinggian atau dalam situasi berbahaya. Perangkat safety harness sendiri terdiri dari tali pengikat yang membentuk sebuah kerangka dan dipasang di seluruh tubuh pekerja. Tujuan penggunaan safety harness adalah untuk menjaga pekerja agar tidak jatuh ke bawah jika terpeleset atau jatuh.
Umumnya, pemakaian safety harness akan dilengkapi dengan sabuk pengaman dan klip pengunci yang terhubung ke kabel pengaman yang terikat ke suatu titik pengaman di tempat kerja. Mengingat fungsi safety harness sangat penting, pastikan Anda memilih produk safety harness yang tepat dan sesuai standar. Di samping itu, penggunaan safety harness harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam profesi bekerja di ketinggian ataupun K3 ketinggian.
Sementara safety belt atau disebut sabuk keselamatan adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk mengamankan tubuh seseorang saat bekerja pada ketinggian. Tak hanya itu, safety belt juga dibutuhkan saat melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi.
Baca juga: 9 Jenis Pekerjaan yang Memerlukan Safety Belt
Nah, mungkin Anda bertanya-tanya, apa perbedaan antara safety harness dan safety belt?
Pada dasarnya, safety harness dan safety belt adalah dua jenis perangkat keselamatan dengan fungsi yang sama. Safety belt dan safety harness biasanya digunakan untuk melindungi pekerja atau pengguna dari cedera saat bekerja di ketinggian atau dalam situasi yang berbahaya. Namun, meski memiliki fungsi sama, terdapat beberapa perbedaan yang harus Anda pahami.
- Bentuk dan konstruksi
Perangkat safety harness terdiri dari tali pengikat yang membentuk sebuah kerangka dan dipasang di seluruh tubuh pekerja. Berbeda dengan safety belt yang hanya terdiri dari sabuk pengikat yang melingkar di sekitar pinggang. - Keamanan
Dilihat dari sisi keamanannya, safety harness tentu lebih aman dibanding safety belt. Hal ini karena safety harness memungkinkan distribusi beban pada seluruh tubuh pekerja sehingga mengurangi risiko cedera.
Dengan begitu, pemilihan perangkat yang tepat harus didasarkan pada jenis pekerjaan dan situasi keselamatan yang dihadapi.
Tingkat/level bekerja di ketinggian
Di dunia profesional, level bekerja di ketinggian terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
- Bekerja pada ketinggian rendah (low height work)
Level ini adalah pekerjaan di ketinggian yang relatif rendah, yakni di bawah 2 meter dari permukaan tanah. Contoh pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah membersihkan jendela, memasang lampu, dan melukis dinding. - Bekerja pada ketinggian menengah (medium height work)
Level ini adalah pekerjaan di ketinggian yang lebih tinggi, antara 2 hingga 15 meter dari permukaan tanah. Contoh pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah melakukan perawatan pada gedung tinggi, mengecat tiang listrik, dan memasang atap. - Bekerja pada ketinggian tinggi (high height work)
Kategori ini adalah pekerjaan di ketinggian yang sangat tinggi, yakni di atas 15 meter dari permukaan tanah. Contoh pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah konstruksi bangunan tinggi, memasang menara komunikasi, dan pemeliharaan tiang bendera di gedung-gedung tinggi.
Tips menggunakan safety harness
Sebelum kami membahas pemilihan perangkat safety harness yang bagus, terdapat beberapa hal yang harus Anda pahami. Salah satunya adalah apa yang bisa Anda lakukan sebelum menggunakan full body harness?
- Pelajari cara memasang full body harness dengan benar melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi. Ikuti petunjuk penggunaan atau pelatihan dari produsen atau ahli keselamatan kerja.
- Pastikan bahwa full body harness dalam kondisi yang baik dan tidak rusak. Anda wajib memeriksa semua bagian harness, termasuk tali pengikat, sabuk pengaman, klip pengait, dan titik pengaman.
- Pastikan full body harness sesuai dengan ukuran tubuh dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Cobalh untuk mengenakannya dan pastikan cukup nyaman ketika digunakan.
- Pastikan titik pengaman yang digunakan untuk mengikat full body harness kuat dan stabil.
- Gunakan alat pelindung tambahan lain, seperti helm, sepatu keselamatan, dan sarung tangan.
- Sebelum bekerja, lakukan pemeriksaan keselamatan serta mulailah dengan briefing dan berdoa.
Rekomendasi safety harness terbaik
Jika Anda ingin membeli safety harnes, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah tips yang dapat Anda gunakan untuk membeli safety harness yang bagus.
Pertama, dalam memilih safety harness yang baik, pastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan memenuhi standar keselamatan yang diperlukan. Pelajari juga panduan penggunaan safety harness melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi K3 bekerja di ketinggian. Selain itu, terdapat beberapa hal lain, seperti:
- Kualitas
Pastikan safety harness yang dipilih memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Pilihlah merek yang terpercaya dan memiliki sertifikasi keselamatan yang relevan. Beberapa merek yang terkenal dan terpercaya di antaranya adalah 3M DBI-SALA, Miller by Honeywell, Petzl, Skylotec, Guardian Fall Protection, MSA Safety, dan Elk River. - Fitur
Pilih safety harness yang menawarkan fitur-fitur keselamatan, seperti titik pengait ganda, sabuk pengaman yang dapat diatur, dan tali pengaman yang kuat dan tahan lama.
Itulah beberapa tips pemakaian dan pembelian safety harness dari kami. Semoga bermanfaat untuk Anda, ya!