Dalam industri minyak dan gas (migas), panas bumi, pabrik pemrosesan kertas, serta pabrik petrokimia, bahaya gas H2S menjadi masalah yang serius. Kegiatan pengeboran dan / atau produksi di kawasan industri berpotensi menghasilkan gas H2S yang sangat beracun.
Blowout dan muncul serta tersebarnya gas Hidrogen Sulfida merupakan bahaya khusus dari kegiatan pengeboran. (NIOSH. 1983. Comprehensive Safety Recommendations for Land-Based Oil and Gas Well Drilling)
Untuk pekerja yang melakukan pengeboran dan produksi minyak, gas, atau panas bumi setiap hari, mereka berpotensi besar menemukan bahaya gas H2S yang dipicu oleh udara panas di sekitarnya. Ketika dihirup, gas H2S dapat menjadi “pembunuh diam-diam” bagi para pekerja.
Hydrogen Sulfide atau H2S adalah gas yang tidak berwarna, sangat beracun, dan mematikan. Dalam konsentrasi rendah, gas ini memiliki bau seperti telur busuk dan juga lebih berat daripada berat udara. Karena itu, H2S sering disebut gas telur busuk, gas asam, asam sulfur atau uap bau.
Bagaimana gas H2S (Hydrogen Sulfide) terbentuk?
Terbentuk dari dekomposisi atau pembusukan bahan organik (hewan atau tumbuhan) oleh bakteri. Bisa juga muncul di dataran rendah dan daerah dengan kadar oksigen rendah seperti rawa dan gunung berapi.
Di daerah eksplorasi minyak dan gas (migas), H2S terbentuk selama masa pembusukan hewan organik dan / atau tanaman oleh aktivitas bakteri. Bakteri yang tumbuh di bawah endapan yang tidak tembus cahaya dengan kadar oksigen rendah akan menghasilkan senyawa dekomposisi.
Sedangkan dalam pekerjaan pengeboran, gas H2S dapat dibentuk dari sejenis sulfur yang mengandung tambahan cairan pengeboran serta bakteri pengurai dari sulfat dalam lumpur pengeboran yang mengalami penurunan panas (di atas 375 ° Fahrenheit).
Sifat dan Karakteristik Gas H2S
Sifat Fisik Gas H2S :
- Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi rendah
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 ppm ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 ppm ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S: 1.189 dan berat jenis udara: 1 ( 150 C , 1 atm)
- Dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C )
- Berat Molekul 34,1 g/mol
- Tititk didih -60 0C
- Auto Ignition : 260 0C
Karakteristik Gas H2S :
- Sangat beracun (Toxic)
- Tidak berwarna
- Dapat terbakar dengan nyala api kebiruan menghasilkan gas SO2
- Konsentrasi yang tinggi dapat merusak syaraf penciuman sehingga penderita tidak mencium bau apapun.
- Larut dalam air
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah
- Sangat korosif
Mengapa gas H2S sangat berbahaya dan mengancam kehidupan pekerja?
Tahukah Anda bahwa gas H2S adalah gas beracun yang lebih mematikan daripada Karbon Monoksida (CO) dan sama mematikannya dengan Hidrogen Sianida (HCN)?
Umumnya, gas H2S dapat masuk ke tubuh manusia melalui sistem pernapasan. Paparan H2S dapat diserap oleh kulit, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Ukuran partikel kecil dari gas H2S dapat dengan mudah memasuki saluran pernapasan.
Saat bernafas, pekerja akan menghirup gas H2S ke paru-paru bersamaan dengan udara yang dihirup. Jika konsentrasi gas H2S kurang dari 100 ppm, Anda dapat dengan mudah mendeteksinya karena memiliki aroma bau seperti telur busuk. Sedangkan jika konsentrasi gas H2S di atas 100 ppm, efeknya dapat melemahkan dan melumpuhkan indera penciuman. Andaikan hal itu terjadi, pekerja tidak dapat dengan mudah mengetahui tingkat paparan gas H2S dan tanda bahayanya melalui indera penciuman. Seandainya berlangsung dalam waktu lama, tanpa disadari gas H2S yang terhirup melalui paru-paru akan cepat mengalir ke aliran darah, bahkan dapat menyebabkan keracunan. Hal ini dikarenakan tubuh tidak dapat mengoksidasi atau membagi H2S menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Baca juga: K3 Karyawan Dalam Perusahaan Minyak dan Gas (Migas)
Baca Juga : Cara Mendeteksi Gas H2s
Pekerja yang terpapar gas H2S dapat mengalami kelumpuhan saraf pusat di otak yang bertugas mengendalikan paru-paru. Keadaaan ini dapat menyebabkan paru-paru berhenti bekerja dan mengalami sesak napas.
Gas yang bercampur dengan air di paru-paru juga dapat membentuk asam lemah. Dalam hal ini, asam lemah dapat menyerang pembuluh darah yang tentunya dapat merusak jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan pembengkakan paru-paru dan merusak saluran pernapasan manusia.
Efek gas H2S Pada Manusia
Efek kesehatan dari bahaya gas H2S dapat bervariasi tergantung pada durasi, frekuensi, dan jumlah konsentrasi paparan. Dampak kesehatan yang disebabkan paparan gas H2S konsentrasi rendah meliputi:
- Mata seperti terbakar
- Sakit kepala atau pusing
- Kelelahan
- Hilangnya kemampuan penciuman
- Kekeringan di hidung, tenggorokan, dan dada
- Batuk
- Kulit terasa sakit
- Untuk penderita asma akan mengalami kesulitan bernapas
Pekerja yang terpapar H2S berkepanjangan dengan konsentrasi tinggi, akan mengalami peradangan mata, sakit kepala, mual, muntah, lekas marah, insomnia, gangguan pencernaan, penurunan berat badan, dan iritasi pernapasan.
Tips Saat Memasuki atau Bekerja di Area yang Mengandung Gas H2S
Pengetahuan untuk melindungi diri sendiri dan pekerja lain sangat penting untuk dipahami bagi pekerja yang bekerja di industri migas (minyak dan gas) atau industri lain yang berpotensi terdapat kandungan gas H2S. Berikut ini adalah tips atau aturan yang harus diikuti ketika memasuki area di mana terdapat kandungan gas H2S:
1. Menguji udara atmosfer untuk mendeteksi gas H2S
Tes udara ini harus dilakukan oleh seseorang yang ahli atau memiliki kualifikasi. Gunakan peralatan uji yang tepat seperti detektor tabung, monitor gas pembacaan langsung, maupun alarm monitor gas. Pengujian juga harus menentukan apakah tindakan pencegahan kebakaran atau ledakan perlu dilakukan.
Untuk dapat menjadi seorang yang berkompeten dan ahli di bidang K3 Minyak dan Gas (Migas) ini, Anda dapat mengambil ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh perusahaan kami, PT Mawi Sarana Samawi. Kegiatan sertifikasi Authorized Gas Tester (AGT) dapat dilihat melalui laman berikut ini: Pelatihan & Sertifikasi Authorized Gas Tester.
Baca Juga : Alat Uji gas Industri Migas dan Panas Bumi
2. Pastikan ruangan atau area kerja memiliki ventilasi yang memadai
Guna mengantisipasi tidak adanya gas H2S dalam ruang kerja, area kerja harus memiliki ventilasi yang cukup untuk menghilangkan atau mengurangi konsentrasi gas berbahaya seperti H2S.
3. Gunakan pelindung pernafasan dan peralatan pelindung pribadi lainnya yang dibutuhkan
Seandainya gas H2S masih terdeteksi di ruangan atau area kerja, pekerja yang akan melakukan aktivitas di area tersebut harus menggunakan pelindung pernafasan dan peralatan pelindung pribadi lainnya yang diperlukan seperti pelindung mata dan pakaian pelindung tahan api, peralatan keselamatan, maupun peralatan komunikasi.
Artikel Serupa
Baca Juga : Awas!Ini bahaya gas H2S!
Referensi:
- H2S dan Bahayanya. https://oilandgasmanagement.net/h2s-dan-bahayanya/
- Bahaya Gas H2S Secara Umum dan Pengaruhnya Terhadap Manusia. https://oilandgasmanagement.net/bahaya-h2s/
- Hidrogen sulfida. https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida