
Tubuh manusia pada dasarnya memang membutuhkan keaktifan gerak supaya menjadi sehat dan jauh dari penyakit. Kondisi ini penting bukan hanya sekadar untuk menjaga kesehatan, tetapi juga untuk meningkatkan rasa semangat. Namun, terkadang tanpa sengaja, tubuh mengalami kecelakaan kecil yang mengakibatkan cedera ringan. Di samping itu, kecelakaan bisa terjadi akibat kesalahan saat bekerja.
Nah, bagaimana cara memberikan penanganan pertama yang tepat untuk mengatasi cedera ringan tersebut?
Cara memberikan pertolongan pertama pada cedera ringan
Meski hanya tergolong cedera ringan, Anda tidak boleh menganggapnya sepele. Jika tidak segera ditangani, cedera ringan dapat berpotensi menjadi lebih parah. Untuk itu, kami akan membagikan tips memberikan pertolongan pertama pada cedera ringan.
Rest (istirahat)
Hal pertama yang harus Anda lakukan saat mengalami cedera ringan adalah menghentikan aktivitas atau mengistirahatkan pada bagian tubuh yang terkena cedera. Hal ini ditujukan untuk menghindari kemungkinan cedera yang lebih parah atau perluasan area luka. Jika bagian tubuh yang mengalami cedera tetap melakukan aktivitas, tidak dapat menutup kemungkinan jika proses penyembuhan akan lebih lama, bahkan justru menjadi lebih parah.
Ice (kompres dengan air dingin/es)
Cara kedua adalah dengan menggunakan es, yaitu dengan mendinginkan area yang mengalami cedera dengan mengompresnya menggunakan es. Lantas, bagaimana caranya? Anda dapat membungkus es menggunakan kain atau handuk kecil, kemudian menempelkannya pada bagian tubuh yang mengalami cedera.
Tempelkan es yang sudah terbungkus handuk pada bagian tubuh yang terkena cedera kurang lebih selama 2 sampai 5 menit. Setelah itu, angkat dan biarkan sampai rasa dingin tersebut hilang, tempelkan kembali dengan cara yang sama. Lakukan kurang lebih selama 20 menit.
Mengapa es direkomendasikan untuk memberikan penanganan pertama pada cedera ringan? Tujuan mengompres bagian luka dengan menggunakan es adalah supaya jaringan di sekitar lokasi cedera, termasuk pembuluh darah kapiler menyempit. Selain itu, mengompres bagian cedera menggunakan es atau air dingin juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit.
Penyempitan pembuluh darah kapiler bermanfaat untuk mengurangi pendarahan dan edema (penumpukan cairan). Sebab, jika darah dan cairan tubuh banyak yang masuk dan tertimbun pada jaringan yang rusak akibat cedera, proses penyembuhan akan terjadi lebih lama.
Baca juga: Pentingnya Kotak P3K di Area Kerja
Compression (penekanan)
Tips pertolongan pertama pada cedera ringan selanjutnya adalah dengan memberikan penekanan pada bagian yang mengalami cedera. Penekanan ini bisa dilakukan dengan tangan atau jari. Namun, penekanan menggunakan tangan atau jari secara langsung hanya dianjurkan dalam keadaan darurat atau dalam keadaan terpaksa dan mendesak.
Jika tidak dalam keadaan darurat, Anda bisa melakukan penekanan pada bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan pembalut yang elastis. Tujuan dari penekanan ini adalah untuk menghambat darah dan cairan tubuh masuk ke bagian tubuh yang cidera. Dengan demikian, diharapkan pembengkakan terjadi lebih sedikit daripada yang seharusnya sehingga proses penyembuhannya akan lebih cepat.
Seperti yang Anda ketahui, jika terdapat bagian tubuh mengalami cedera, jaringan tubuh di sekitarnya dapat berpotensi mengalami kerusakan. Keadaan yang demikian memungkinkan darah dan cairan jaringan dapat masuk dan tertimbun pada bagian yang mengalami cedera.
Dalam kondisi tertentu, pembengkakan juga dapat terjadi di area yang terkena cedera. Hal ini dapat terjadi sebagai bentuk perlawanan antibodi dalam meminimalkan penyebaran penyakit yang sudah masuk ke dalam jaringan tubuh. Namun, untuk memastikannya, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat supaya mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Elevation (peninggian)
Cara selanjutnya yang dapat Anda lakukan dalam memberikan pertolongan pertama pada cedera ringan adalah dengan melakukan elevation atau peninggian pada bagian tubuh. Artinya, bagian tubuh yang mengalami cedera diposisikan pada bagian yang lebih tinggi dari jantung. Tujuan memposisikan tubuh lebih tinggi adalah untuk menghambat proses darah dan cairan tubuh masuk ke bagian yang cedera.
Itulah beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan saat memberikan pertolongan pertama terhadap cedera ringan. Metode tersebut juga dikenal dengan istilah RICE yakni Rest, Ice, Compression, dan Elevation.

Kapan korban harus dirujuk ke rumah sakit?
Jika Anda khawatir cedera makin parah dan tidak menunjukkan penyembuhan, segera evakuasi korban menuju rumah sakit terdekat. Lantas, kapan waktunya? Simak kondisi darurat berikut ini!
- Jika luka atau cedera yang dialami korban cukup dalam dan menyebabkan perdarahan hebat.
- Jika luka atau cedera menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, hangat, nyeri, bengkak, dan bernanah.
- Segera rujuk korban jika ditemui benda asing yang masuk ke area luka.
- Segera rujuk korban setelah mendapatkan pertolongan pertama jika terdapat luka yang disebabkan oleh gigitan hewan.
- Rujuk korban yang mengalami cedera jika luka berada di area wajah.
- Jika korban tidak sadarkan diri dan terlihat lemas.
Supaya Anda lebih terlatih, Anda dapat mengikuti kegiatan pelatihan dan sertifikasi K3 yang dilakukan oleh lembaga terpercaya seperti PT Mawi Sarana Samawi.
Dalam pelatihan dan sertifikasi yang dilakukan konsultan K3 umumnya juga akan mengulas bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Di samping itu, proses pelatihan dan sertifikasi juga mengulas materi yang berkaitan dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat.
Referensi:
- Perbedaan Pembuluh Darah Vena dan Kapiler. Diakses pada 3 Januari 2023 pukul 10.00 WIB.