Pernahkah Anda atau rekan kerja Anda berada pada kondisi darurat seperti kecelakaan atau tenggelam? Apa yang Anda rasakan saat itu? Panik, bingung, atau tidak tahu apa yang harus dilakukan?
Anda tidak pernah tahu seberapa penting pertolongan yang Anda berikan untuk mereka, bukan? Seringkali pertolongan pertama dari orang sekitar saat berada di kondisi darurat sangat menentukan bagaimana nasib, bahkan nyawa korban kecelakaan.
Tips pertolongan pertama pada kondisi darurat
Pada kesempatan ini, kami akan mengulas cara memberikan pertolongan pertama saat berada di kondisi darurat seperti kecelakaan. Selain untuk kecelakaan lalu lintas, tips ini juga dapat Anda terapkan saat memberikan evakuasi kecelakaan di tempat kerja.
Tetap tenang dan jangan panik
Hal pertama untuk menanggapi segala kondisi, termasuk dalam kondisi darurat adalah tetap tenang dan jangan panik. Jika Anda panik, akan sulit berpikir dan menemukan solusi terbaiknya. Jadi, usahakan untuk tetap tenang serta jangan terlalu terburu-buru mengambil tindakan. Dalam kondisi pikiran yang tenang, Anda akan lebih mudah berpikir jernih.
Hubungi fasilitas kesehatan terdekat atau tenaga medis di sekitar Anda
Cara selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah menghubungi fasilitas kesehatan atau tenaga medis di sekitar lokasi kejadian. Hal ini adalah cara cepat dan sederhana, tetapi akan memakan waktu yang cukup lama. Belum lagi jika kondisi korban benar-benar dalam kondisi yang parah. Oleh sebab itu, korban harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Jika kejadian kecelakaan berada di lingkungan tempat tinggal kita, Anda bisa menghubungi tetangga yang berprofesi sebagai tenaga medis. Paling tidak, mereka sudah terbiasa menangani kejadian darurat sehingga mampu memberikan pertolongan pertama. Meski demikian, Anda harus tetap merujuknya ke rumah sakit.
Gunakan teknik memompa jantung atau CPR
CPR (compression airway breathing) atau yang dikenal dengan resusitasi jantung dan paru-paru merupakan teknik dasar dalam menyelamatkan hidup seseorang. Teknik CPR ini dapat membantu menyelamatkan korban kecelakaan yang jantungnya berhenti berdetak atau kesulitan untuk bernapas.
Namun, Anda tidak boleh sembarangan tanpa didasari pengetahuan yang baik. Jika tekanan terlalu lemah, korban tidak akan kunjung sadar. Namun, jika tekanan terlalu kuat, bukannya menyelamatkan, tetapi berisiko mematahkan tulang dada korban.
CPR dapat dilakukan dengan cara menekan titik tengah dada. Jika korban adalah dewasa, lakukan penekanan ini sebanyak 30 kali tekanan dengan kecepatan 100 hingga 120 kali per menit. Setelah itu, tengadahkan kepalanya dan buka mulutnya. Bila perlu, berikan bantuan napas dua kali ke dalam mulut korban yang mengalami kesulitan napas. Ulangi cara ini hingga korban memberikan respon berupa batuk-batuk.
Namun, bila korbannya adalah bayi, cukup tekan bagian dadanya menggunakan dua jari secara perlahan dan tidak terlalu kuat. Lakukan secara berulang hingga bayi memberi respon dengan gerakan atau tangisan.
Jika ada pendarahan, segera berikan pertolongan
Jika korban di depan Anda mengalami pendarahan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah sesegera mungkin menghentikan pendarahannya. Jika korban terlalu banyak mengeluarkan darah, tentu saja akan berakibat fatak. Untuk itu, ada baiknya Anda mempelajari bagaimana cara menghentikan pendarahan dengan tepat dan benar.
Pertama, jauhkan korban dari lokasi kecelakaan. Hal ini ditujukan supaya tidak terjadi kecelakaan susulan. Kedua, berikan pertolongan pertama dengan membaringkan korban kecelakaan di tempat yang nyaman. Posisikan bagian yang mengalami pendarahan lebih tinggi dari jantungnya. Kemudian, tekan luka yang mengalami pendarahan tersebut menggunakan bantuan kain atau lainnya. Selanjutnya, tentu saja dengan segera menghubungi petugas medis atau fasilitas kesehatan terdekat.
Menangani korban kecelakaan yang mengalami kejang
Pernahkah Anda melihat secara tiba-tiba korban kecelakaan mengalami kejang-kejang? Untuk memberikan pertolongan pertama, pastikan Anda tidak panik.
Saat korban kecelakaan mengalami kejang, korban umumnya akan kesulitan untuk bernapas. Sebagai tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan, Anda bisa membaringkan korban dengan posisi miring agar tidak tersedak saat muntah. Taruhlah bantal atau benda apapun di bawah kepala korban kecelakaan agar pernapasan menjadi lebih lancar.
Perlu diingat, jangan memberikan minum ketika kondisi kobran belum membaik. Di samping itu, saat korban masih mengalami kejang, jangan melakukan teknik CPR dan menahan gerakan kejangnya.
Kenali cara membuka jalan napas
Ketika menemukan korban kecelakaan dalam kondisi darurat, korban seringkali kesulitan untuk bernapas. Untuk memberikan pertolongan pertama, pastikan korban tidak dikerumuni banyak orang supaya udara tidak pengap. Selanjutnya, baringkan korban kecelakaan di tempat yang datar, tekan bagian dahi korban sembari menarik bagian dagunya ke atas dengan perlahan. Jika perlu, buka mulut korban agar lebih mudah bernapas.
Itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat memberikan pertolongan pertama pada kondisi darurat. Pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada kondisi darurat sangatlah penting dimiliki oleh setiap orang. Selain kecelakaan lalu lintas, kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk tempat kerja.
Baca juga: Kesalahan Perilaku Kerja yang Harus Dihindari
Untuk itu, bekerja dengan hati-hati saja tidaklah cukup. Anda harus memiliki pengetahuan mengenai prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja. Di samping itu, perusahaan atau tempat kerja diwajibkan untuk memiliki ahli K3 yang sudah tersertifikasi secara resmi. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi K3 sangat penting diikuti untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan pekerja di area kerja.
Referensi:
- Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Diakses pada 4 Januari 2023 pukul 11.00 WIB.