Mengenal Scaffolding dan Syarat Menjadi Scaffolder

Dalam pekerjaan konstruksi, seringkali kita mendengar alat yang dinamakan scaffolding. Dilihat dari fungsinya, scaffolding adalah konstruksi sementara yang digunakan sebagai platform bagi pekerja di proyek konstruksi atau renovasi bangunan, terutama pada bagian yang tinggi atau sulit dijangkau.

Pengguna scaffolding disebut sebagai scaffolder. Dengan demikian, scaffolder adalah pekerja yang spesialis dalam membangun, memasang, dan merawat perancah atau scaffolding. Scaffolder sendiri bertanggung jawab untuk memastikan scaffolding terpasang dengan aman, kuat, dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.

Tugas seorang scaffolder

Sebelum kami menjelaskan beberapa syarat menjadi scaffolder, kami akan mengulas tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang scaffolder. Adapun tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Membaca dan memahami rencana dan gambar teknis untuk memastikan scaffolding dipasang dengan benar.
2. Memeriksa bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pemasangan scaffolding.
3. Membangun scaffolding dengan aman dan efisien, termasuk pemasangan tiang-tiang, balok, dan platform.
4. Memasang tali pengaman dan sistem penahan lainnya untuk memastikan keamanan pekerja
5. Memeriksa kembali scaffolding setelah selesai dipasang untuk memastikan bahwa strukturnya kuat dan aman digunakan.
6. Merawat dan memelihara scaffolding selama proyek berlangsung, termasuk melakukan perbaikan jika diperlukan.

Karena pekerjaan scaffolder melibatkan risiko tinggi, setiap scaffolder harus memiliki pelatihan khusus dan memahami standar K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang berlaku. Di samping itu, scaffolder juga harus memahami dan mematuhi persyaratan hukum dan peraturan yang terkait dengan pemasangan dan perawatan scaffolding.

Baca juga: Bekerja di Ketinggian, Apa Saja Risikonya?

Persyaratan pemasangan scaffolding

Berikut ini adalah beberapa persyaratan hukum dan peraturan umum yang sering diterapkan dalam penggunaan scaffolding.

1. Scaffolding harus dirancang dan dipasang dengan benar sesuai dengan spesifikasi dan standar keselamatan yang berlaku.
2. Scaffolding harus diperiksa secara teratur dan dirawat dengan baik selama digunakan.
3. Scaffolding harus diperiksa secara teratur dan dirawat dengan baik selama digunakan. Jika ditemukan kerusakan atau kecacatan, scaffolding harus segera diperbaiki atau diganti.
4. Peralatan pengaman, seperti sabuk pengaman, tali pengaman, dan perangkat penahan jatuh harus digunakan oleh pekerja yang menggunakan scaffolding.
5. Scaffolding harus memiliki tanda peringatan atau tanda pengaman yang sesuai untuk memperingatkan orang lain tentang adanya konstruksi atau pekerjaan yang sedang berlangsung.
6. Pekerjaan yang dilakukan di atas scaffolding harus diawasi oleh ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terlatih.
7. Scaffolding harus dibongkar setelah selesai digunakan dan area kerja harus dibersihkan dari segala risiko bahaya.
8. Pekerjaan yang menggunakan scaffolding harus dilakukan dalam kondisi cuaca yang aman dan tidak berbahaya seperti dalam kondisi angin kencang, dan hujan yang deras.

Kelebihan dan kekurangan penggunaan scaffolding

Penggunaan scaffolding memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Syarat menjadi scaffolder

Umumnya, terdapat beberapa syarat yang dibutuhkan untuk menjadi scaffolder, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Usia minimal 18 tahun.
2. Memiliki sertifikat pendidikan formal atau setara, seperti SMA atau setara.
3. Melakukan pelatihan khusus untuk memperoleh sertifikasi sebagai scaffolder. Pelatihan ini dapat dilakukan melalui lembaga pelatihan terakreditasi atau melalui program pelatihan kerja yang ditawarkan oleh perusahaan atau konsultan K3 yang profesional.
4. Memiliki pengetahuan tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan memahami risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dengan pemasangan dan perawatan scaffolding.
5. Memiliki keterampilan teknis dalam pemasangan, perawatan, dan pembongkaran scaffolding.
6. Memiliki keterampilan interpersonal yang baik, termasuk kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota tim lainnya dan berkomunikasi dengan jelas.
7. Dapat bekerja di ketinggian dan mampu mengatasi masalah yang muncul saat pemasangan atau perawatan scaffolding.
8. Mampu bekerja dengan teliti dan memperhatikan detail dalam pekerjaan.

Baca juga: Tips Aman Penggunaan Scaffolding

Tuntas sudah pembahasan kami mengenai syarat scaffolder. Perlu diketahui, pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan scaffolding harus mematuhi semua peraturan dan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.